Rabu, 30 Mei 2018

Berbagi Bersama Yatim & Duafa

Marhaban Yaa Ramadhan..

Alhamdulillahiladzi Bini'matihi Tathimus sholihat
Program Kegiatan Himapai Staiindo Ke-2 dibulan Ramadhan 1439 H sudah terlaksana dengan baik dan lancar.. dengan mengusung Tema .....
"Kokohkan Diri, Tingkatkan kepedulian, Raihlah Ketaqwaan"

Acara yang kami adakan di Musholla Al Abror, Jalan D.I Pandjaitan Jakarta Timur, dihadiri oleh anak-anak Yatim dan Duafa, yang dimana sebagian besar dari mereka lahir dari orang tua yang bekerja sebagai pemulung dan pengamen jalanan. Bahkan anak-anak mereka pun terkadang membantu orang tua mereka untuk sekedar mencukupi ekonomi keluarga mereka sebagai seorang penyemir sepatu atau ojek payung disekitaran wilayah tersebut.

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Indonesia Jakarta dibulan yang penuh berkah ini berkesempatan untuk meluangkan dan menghabiskan waktu sore kami dengan mereka untuk melakukan ifthar jama'i dan santunan yatim di Musholla Al-Abror..

Galeri Kegiatan  Berbagi Bersama Yatim & Duafa

 Pembacaan shalawat oleh adik adik kami bersama mahasiswi Staiindo



 Games Jelang berbuka oleh temen temen mahasiswi dan adik adik kami


 Sholat Maghrib Berjama'ah oleh mahasiswa staiindo sebagai imam sholat

Ice Breaking yang dilakukan oleh mahasiswa sekaligus penasehat Himapai Staiindo



 Pemberian santunan oleh Ketua Himapai Staiindo dan Ketua pelaksana kegiatan

 foto Bersama mahasiswi, serta adik adik akhwat

 


Jakarta, 27 Mei 2018

Langit Jakarta sore itu mendung.
Awan hitam menggelayut manja.
Seakan memaksa untuk menurunkan bulir-bulir hujan.
Mungkin agar sejuk sore itu.

Di sebuah pemukiman yang padat penduduk, tersebutlah musholla Al-Abror.
Sebuah musholla kecil tingkat dua yang oleh penduduk setempat digunakan sebagai pusat aktifitas ibadah.
Tak seberapa jauh dari Samsat Jakarta Timur, diantara rumah-rumah yang terbuat dari seng, musholla Al-Abror berdiri kokoh.

Ada yang berbeda dari sore itu di Al-Abror.
Ya, kami, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dari Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia berkesempatan berada di sini.
Duduk bersama mereka menghabiskan sore.

Mereka siapa?
Mereka adalah anak-anak lucu yang notabene pekerjaan orangtuanya adalah pemulung, pengamen jalanan.

Bahkan beberapa dari mereka pun ada yang bekerja sebagai ojek payung atau pengamen sepulang sekolah.
Ada juga anak-anak yatim di antara mereka.

Begitu pelik kehidupan mereka.
Berjuang melawan kerasnya hidup di Ibukota dengan usia sekecil itu.
Sangat berbeda dengan masa kecilku dahulu.
Atau dengan masa kecilmu juga mungkin?

Jadilah, sore itu, kami bertekad untuk mengukir kisah indah bersama mereka.
Melantukan ayat suci Al-Qur'an bersama mereka.
Memainkan game seru yang mampu melukis tawa di wajah-wajah mereka.
Menunggu adzan maghrib dengan lantunan dzikir sore bersama.

Akhirnya, adzan maghrib berkumandang.
Rasa senangku bertemu dengan es sirup sore itu kalah dengan rasa bahagiaku melihat senyum mereka menyantap ta'jil.
Tak lepas mataku merekam setiap gerakan bahkan celotehan lucu mereka yang membuat kami tertawa.

Sholat maghrib berjama'ah pun menjadi sangat nikmat. Menatap wajah mereka yang basah oleh air wudhu, kemudian berbalut mukenah mereka berbaris membentuk beberapa shof.
Ah, sungguh indah.

Demi Allah, bahagia itu nyata.
Melihat senyum merekah ketika satu persatu diberi bingkisan dan amplop.
Mungkin bingkisan, makanan dan amplop yang kami beri tak seberapa.
Tapi sungguh, do'a-do'a dari mereka akan melangit terutama untuk para donatur.

Terakhir, sebelum kami berpisah, moment foto haruslah ada.
Untuk membekukan kenangan yang kelak akan menjadi kisah untuk anak cucu.
_
Terimakasih adik-adik, untuk mengizinkan kami menghabiskan senja ini bersama kalian.
Terimakasih dik, untuk mengajarkan kepada kami bahwa seberat apapun hidup, tak perlu bermuram durja.
Tawa kalian membuktikkan itu.
_
Terimakasih selanjutnya adalah untuk para donatur.
Apa yang kalian beri hari ini untuk infestasi akhirat kelak.
_
Terimakasih yang terakhir, untuk My Superteam, adik-adik HIMAPAI.
Kalian terhebat! Kalian tau itu kan?
Tetap semangat menebar kebaikan walau seberat apapun itu, sesulit apapun itu.
Percayalah, kita bisa karena bersama.
Uhibbukum fillah
__

 Oleh : Nafisah Nida'

Ini Foto Adik Adik Kami 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar